Minggu, 23 Desember 2012 oleh Redaksi | Edit artikel
Oleh : Ustadz Dede Iskandar
1. Melihat Alloh di dunia
Pertanyaan: Apa hukumnya bagi seseorang berkata dengan lisannya bahwasanya dia melihat Rosulullah Shalallohu Alaihi wa Salam dalam keadaan terjaga, dan melihat Maryam menyusui Isa ibnu Maryam Alaihi Salam
dalam keadaan terbangun juga, dan melihat rohnya orang-orang mukmin
diatas kuburan dan berkata juga bahwasanya dia melihat Alloh Jalla wa
`Ala.
Jawaban: sangkaan melihat Rosullah Shalallohu Alaihi wa Salam
setelah wafatnya dalam keadaan terjaga adalah sangkaan yang bohong,
dan begitu juga mengira melihat Maryam dan dia sedang menyusui anaknya
dan melihat rohnya orang-orang mukmin diatas kuburan, dan melihat Alloh
ta`ala dan semua itu adalah hanya sangkaan yang bohong.
Fatwa lajnah daimah-kumpulan kedua-jilid kedua-hal no:19
2. Apakah jin mengetahui hal-hal yang ghaib?
Pertanyaan: Apakah jin mengetahui hal-hal yang ghaib? Kami berharap penjelasan dari antum dalam waktu yang dekat.
Jawaban: Ilmu tentang hal-hal yang ghaib adalah dari ke
khususan rububuyah, maka tidak ada yang mengetahui hal ghaib mengenai
langit dan bumi kecuali hanya Alloh ta`ala.Alloh berfirman
وعنده مفاتح الغيب لا يعلمها إلا هو
“Dan pada sisi Alloh-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri” (QS. Al-An`am:59)
Dan Alloh berfirman:
قل لا يعلم من في السماوات والأرض الغيب إلا الله
Artinya: “Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Alloh” (QS. An-Naml:65)
dan jin tidak mengetahui yang ghaib dengan dalil
فلما قضينا عليه الموت ما دلهم على موته إلا دآبة الأرض تأكل منسأته فلما خر تبينت الجن أن لو كانوايعلمون الغيب ما لبثوا في العذاب المهين
Artinya: “Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian
Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu
kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur,
tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib
tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan.” (QS. Saba:14)
Barang siapa yang menyangka mengetahui yang ghaib maka dia adalah
kafir, dan barang siapa yang mempercayai orang yang mempunyai sangkaan
itu maka dia termasuk kafir juga, karena ia membohongi al-qur`an.
Fatwa lajnah daimah-kumpulan kedua-jilid kedua-hal no:6
3. Cinta manusia satu sama lainnya dilandaskan karena cinta kepada Alloh akan tetapi cintanya melampaui batas
Pertanyaan: Sesungguhnya telah menyebar diantara para wanita
yang berpegang teguh terhadap agamanya suatu perkara yang kita inginkan
untuk mengetahui hukumnya yaitu bahwa sanya salah seorang diantara
mereka berlebihan dalam mencintai sahabatnya dan saudara seagamanya
melampaui batas dalam mengekpresikan cinta. Dan diantara gambaran
melampaui batas adalah dia memakai pakaian seperti yang dipakai
sahabatnya, dan mengorbankan dirinya untuk sahabatnya, dan mengukirkan
nama sahabatnya di sebagian perhiasannya, banyak mengunjunginya, dan
mesti harus menelponnya setiap hari kadang sampai berbicara satu atau
dua jam, dan kadang kala menjadi terpengaruh yang tidak karuan kalo
tidak melihatnya, dan itu menurut nya adalah sebuah cinta karena Alloh
ta`ala. Maka kami berharap dari antum penjelasan hukum tersebut, dan
pencerahan tentang hakikat cinta karena Alloh dari cinta yang lainnya.
Karena sesungguhnya apa-apa yang telah disebutkan tadi memang terjadi di
masyarakat perempuan?
Jawaban: cinta karena Alloh adalah diantara sisi iman yang
paling kuat, dan dua orang yang saling mencintai karena Alloh, maka
Alloh akan melindunginya pada hari yang ada perlindungan kecuali dari
Alloh swt,sebagai mana telah di tetapkan dari Rosulullah saw, dan cinta
karena Alloh akan menjadikan sebagai amal yang saleh, karena kecintaan
bagi orang-orang yang Alloh cintai diantara manusia yaitu mereka
orang-orang yang saleh,serta cinta karena Alloh sebabnya adalah
seseorang itu melaksanakan hak-hak Alloh, dan hak-hak para hambanya,
berpegang teguh pada syariat Alloh ta`ala, bukan karena mencari
perhitungan bukan pula untuk keturunan, bukan juga ketampanan, bukan
karena harta, dan bukan juga selainnya yang ada manfaat keduniawiyan,
dan dari cirri-ciri yang benar kecintaan ini: bahwa sanya apabila orang
yang dicintai itu terjerumus pada sesuatu yang bertentangan atas apa
yang diperintahkan Alloh maka akan berkuranglah rasa cinta itu sesuai
dengan penyelewengannya itu. Dan tergantikan asalnya cinta menjadi
benci, marah karena Alloh ta`ala, dan merasa agung terhadap apa yang di
larangnya. Adapun al-ghuluw(berlebih-lebihan)dalam mencintai seseorang,
dan terikatnya hati oleh karenanya, sehingga tidak bisa berlepas diri
darinya, dan kagum terhadapnya. Maka ini bukan lah cinta berlandaskan
karena Alloh, tetapi itu adalah kurang dalam ketauhidannya, dan melirik
pada hati selain cinta kepada Alloh, dan perantara kepada sesuatu yang
diharamkan Alloh swt dari hal-hal yang keji, dan itu adalah perkara yang
mungkar wajib untuk meninggalkannya dan waspada terhadapnya.
Fatwa lajnah daimah-kumpulan kedua-jilid pertama-hal no:471
4. Ilmu yang terdapat dalam diri manusia
Pertanyaan: Apakah tidak ada yang mengetahui apa yang terdapat dalam jiwa manusia kecuali Alloh?
Jawaban: Tidak ada yang mengetahui sesuatu yang terdapat dalam
diri manusia dan apa yang tersembunyi dalam hati dari perasaan, bisikan
dan hal-hal yang rahasia kecuali Alloh azza wajalla, Alloh berfirman:
(فإن تجهر بالقول فإنه يعلم السر وأخفى)
Artinya: “Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih
tersembunyi.” (QS. Thaha:7)
Dan Alloh berfirman:
(أوليس الله بأعلم بما في صدور العالمين)
Artinya: “Bukankah Alloh lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia?” (QS. Al-Ankabut:10)
(والله يعلم ما تسرون وما تعلنون)
Artinya: “Dan Alloh mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan” (QS. An-Nahl:19)
(يعلم ما في السموت والأرض ويعلم ما تسرون و ما تعلنون والله عليم بذات الصدور)
Artinya: “Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi dan
mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan yang kamu nyatakan. Dan Alloh
Maha Mengetahui segala isi hati.” (QS. At-Taghobun:4)
(وربك يعلم ما تكن صدورهم وما يعلنون)
Artinya: “Dan Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan (dalam) dada mereka dan apa yang mereka nyatakan” (QS. Al-Qhoshos:69)
Maka barangsiapa yang menyangka bahwasanya dia mengetahui apa-apa
yang terdapat dalam diri manusia dan apa-apa yang tersembunyi dalam hati
mereka sungguh telah mencabut kekuasaan Alloh dalam hal rububiyah, dan
itu merupakan kekufuran yang sangat besar maka wajib untuk
mewaspadainya.
Fatwa lajnah daimah-kumpulan kedua-jilid kedua-hal no:9
5. Waktu biologis
Pertanyaan: Saya mengabarkan bahwasanya telah tersebar iklan di salah satu koran yang berkenaan dengan waktu yang disebut “saah biolojiah”
atau waktu biologis, terdapat di iklan bahwasanya waktu biologis
menunjukan pada kesuburan, membantu anda untuk mengatur keluarga anda
dan untuk mendapatkan hasil pada jenis tertentu sesuai yang diinginkan
dan ini secara kebetulan terdapat hadits dari Rosulullah Shalallohu alaihi wa Salam: “Apabila
sperma laki-laki lebih dominan dibanding sperma wanita maka anaknya
laki-laki, dan apabila sperma wanita lebih dominan dibanding sperma
laki-laki maka yang akan keluar adalah wanita.”
Pertanyaan wahai syaikh mufti: apakah dalam
perumpamaan ini bertentangan dengan syariat? Dan apakah boleh
menggunakan waktu yang dimaksud? Dan apakah benar kemungkinannya pada
saat itu untuk memilih jenis yang diinginkan? Saya berharap anda dapat
memberikan faedah kepada saya, semoga Alloh menyertaimu atas segala
kebaikan anda.
Jawaban: tidak boleh menggunakan waktu biologis ini untuk
maksud yang telah disebutkan dan jangan mempercayainya, karena janin itu
adanya dalam rahim, dan jenis laki-laki maupun jenis perempuan itu
merupakan ilmu gaib yang tidak seorang pun dapat mengetahuinya kecuali
Alloh Subhanahu wa Ta’ala, sampai malaikat yang bertugas menjaga
rahim pun bertanya kepada tuhanNya ketika meniupkan ruh kedalamnya:
laki-laki atau perempuan? Sampai akhir hadis, dan sungguh telah Alloh
Ta`ala berfirman
(يخلق ما يشاء يهب لمن يشاء إناثا ويهب لمن يشاء الذكور. أو يزوجهم ذكورنا وإناثا ويجعل من يشاءعقيما إنه عليم قدير)
Artinya: “Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan
anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan
anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki. atau Dia
menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang
dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki.
Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa”. (QS. Az-Zukhruf:49-50)
Fatwa lajnah daimah-kumpulan kedua-jilid kedua-hal no:14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar