Senin, 04 Februari 2013

Fatwa Lajnah Daimah : Rukun-Rukun Islam (2)

Minggu, 23 Desember 2012 oleh Redaksi | Edit artikel
Oleh : Ustadz Dede Iskandar

1. Melihat Alloh di dunia

Pertanyaan: Apa hukumnya bagi seseorang berkata dengan lisannya bahwasanya dia melihat Rosulullah Shalallohu Alaihi wa Salam dalam keadaan terjaga, dan melihat Maryam menyusui Isa ibnu Maryam Alaihi Salam dalam keadaan terbangun juga, dan melihat  rohnya orang-orang mukmin diatas kuburan dan berkata juga bahwasanya dia melihat Alloh Jalla wa `Ala.

Jawaban: sangkaan melihat Rosullah Shalallohu Alaihi wa Salam setelah wafatnya  dalam keadaan terjaga adalah sangkaan yang bohong, dan begitu juga mengira melihat Maryam dan dia sedang menyusui anaknya dan melihat rohnya orang-orang mukmin diatas kuburan, dan melihat Alloh ta`ala dan semua itu adalah hanya sangkaan yang bohong.

Fatwa lajnah daimah-kumpulan kedua-jilid kedua-hal no:19

2. Apakah jin mengetahui hal-hal yang ghaib?

Pertanyaan: Apakah jin mengetahui hal-hal yang ghaib? Kami berharap penjelasan dari antum dalam waktu yang dekat.

Jawaban: Ilmu tentang hal-hal yang ghaib adalah dari ke khususan rububuyah, maka tidak ada yang mengetahui hal  ghaib mengenai langit dan bumi kecuali hanya Alloh ta`ala.Alloh berfirman

وعنده مفاتح الغيب لا يعلمها إلا هو

“Dan pada sisi Alloh-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri” (QS. Al-An`am:59)

Dan Alloh berfirman:

قل لا يعلم من في السماوات والأرض الغيب إلا الله

Artinya: Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Alloh”  (QS. An-Naml:65)

dan jin tidak mengetahui yang ghaib dengan dalil

فلما قضينا عليه الموت ما دلهم على موته إلا دآبة الأرض تأكل منسأته فلما خر تبينت الجن أن لو كانوايعلمون الغيب ما لبثوا في العذاب المهين
  
Artinya: Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan.” (QS. Saba:14)

Barang siapa yang menyangka mengetahui yang ghaib maka dia adalah kafir, dan barang siapa yang mempercayai orang yang mempunyai sangkaan itu maka dia termasuk kafir juga, karena ia membohongi al-qur`an.

Fatwa lajnah daimah-kumpulan kedua-jilid kedua-hal no:6

3. Cinta manusia satu sama lainnya dilandaskan karena cinta kepada Alloh akan tetapi cintanya melampaui batas

Pertanyaan: Sesungguhnya telah menyebar diantara para wanita yang berpegang teguh terhadap agamanya suatu perkara yang kita inginkan untuk mengetahui hukumnya yaitu bahwa sanya salah seorang diantara mereka berlebihan dalam mencintai sahabatnya dan saudara seagamanya melampaui batas dalam mengekpresikan cinta. Dan diantara gambaran melampaui batas adalah dia memakai pakaian seperti yang dipakai sahabatnya, dan mengorbankan dirinya untuk sahabatnya, dan mengukirkan nama sahabatnya di sebagian perhiasannya, banyak mengunjunginya, dan mesti harus menelponnya setiap hari kadang sampai berbicara satu atau dua jam, dan kadang kala menjadi terpengaruh yang tidak karuan kalo tidak melihatnya, dan itu menurut nya adalah sebuah cinta karena Alloh ta`ala. Maka kami berharap dari antum penjelasan hukum tersebut, dan pencerahan tentang hakikat cinta karena Alloh dari cinta yang lainnya. Karena sesungguhnya apa-apa yang telah disebutkan tadi memang terjadi di masyarakat perempuan?

Jawaban: cinta karena Alloh adalah diantara sisi iman yang paling kuat, dan dua orang yang saling mencintai karena Alloh, maka Alloh akan melindunginya pada hari yang ada perlindungan kecuali dari Alloh swt,sebagai mana telah di tetapkan dari Rosulullah saw, dan cinta karena Alloh akan menjadikan sebagai amal yang saleh, karena kecintaan bagi orang-orang yang Alloh cintai diantara manusia yaitu mereka orang-orang yang saleh,serta cinta karena Alloh sebabnya adalah seseorang itu melaksanakan hak-hak Alloh, dan hak-hak para hambanya, berpegang teguh pada syariat Alloh ta`ala, bukan karena mencari perhitungan bukan pula untuk keturunan, bukan juga ketampanan, bukan karena harta, dan bukan juga selainnya yang ada manfaat keduniawiyan, dan dari cirri-ciri yang benar kecintaan ini: bahwa sanya apabila orang yang dicintai itu terjerumus pada sesuatu yang bertentangan atas apa yang diperintahkan Alloh maka akan berkuranglah rasa cinta itu sesuai dengan penyelewengannya itu. Dan tergantikan asalnya cinta menjadi benci, marah karena Alloh ta`ala, dan merasa agung terhadap apa yang di larangnya. Adapun al-ghuluw(berlebih-lebihan)dalam mencintai seseorang, dan terikatnya hati oleh karenanya, sehingga tidak bisa berlepas diri darinya, dan kagum terhadapnya. Maka ini bukan lah cinta berlandaskan karena Alloh, tetapi itu adalah kurang dalam ketauhidannya, dan melirik pada hati selain cinta kepada Alloh, dan perantara kepada sesuatu yang diharamkan Alloh swt dari hal-hal yang keji, dan itu adalah perkara yang mungkar wajib untuk meninggalkannya dan waspada terhadapnya.

Fatwa lajnah daimah-kumpulan kedua-jilid pertama-hal no:471

4. Ilmu yang terdapat dalam diri manusia

Pertanyaan: Apakah tidak ada yang mengetahui apa yang terdapat dalam jiwa manusia kecuali Alloh?
Jawaban: Tidak ada yang mengetahui sesuatu yang terdapat dalam diri manusia dan apa yang tersembunyi dalam hati dari perasaan, bisikan dan hal-hal yang rahasia kecuali Alloh azza wajalla, Alloh berfirman:

(فإن تجهر بالقول فإنه يعلم السر وأخفى)

Artinya: “Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi.” (QS. Thaha:7)

Dan Alloh berfirman:
(أوليس الله بأعلم بما في صدور العالمين)

Artinya: “Bukankah Alloh lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia?” (QS. Al-Ankabut:10)

(والله يعلم ما تسرون وما تعلنون)

Artinya: Dan Alloh mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan” (QS. An-Nahl:19)
(يعلم ما في السموت والأرض ويعلم ما تسرون و ما تعلنون والله عليم بذات الصدور)

Artinya: “Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan yang kamu nyatakan. Dan Alloh Maha Mengetahui segala isi hati.” (QS. At-Taghobun:4)
(وربك يعلم ما تكن صدورهم وما يعلنون)

Artinya: Dan Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan (dalam) dada mereka dan apa yang mereka nyatakan” (QS. Al-Qhoshos:69)

Maka barangsiapa yang menyangka bahwasanya dia mengetahui apa-apa yang terdapat dalam diri manusia dan apa-apa yang tersembunyi dalam hati mereka sungguh telah mencabut kekuasaan Alloh dalam hal rububiyah, dan itu merupakan kekufuran yang sangat besar maka wajib untuk mewaspadainya.

Fatwa lajnah daimah-kumpulan kedua-jilid kedua-hal no:9

5.     Waktu biologis

Pertanyaan: Saya mengabarkan bahwasanya telah tersebar iklan di salah satu koran yang berkenaan dengan waktu yang disebut “saah biolojiah” atau waktu biologis, terdapat di iklan bahwasanya waktu biologis menunjukan pada kesuburan, membantu anda untuk mengatur keluarga anda dan untuk mendapatkan hasil pada jenis tertentu sesuai yang diinginkan dan ini secara kebetulan terdapat hadits dari Rosulullah Shalallohu alaihi wa Salam: “Apabila sperma laki-laki lebih dominan dibanding sperma wanita maka anaknya laki-laki, dan apabila sperma wanita lebih dominan dibanding sperma laki-laki maka yang akan keluar adalah wanita.”

Pertanyaan wahai syaikh mufti: apakah dalam perumpamaan ini bertentangan dengan syariat? Dan apakah boleh menggunakan waktu yang dimaksud? Dan apakah benar kemungkinannya pada saat itu untuk memilih jenis yang diinginkan? Saya berharap anda dapat memberikan faedah kepada saya, semoga Alloh menyertaimu atas segala kebaikan anda.
Jawaban: tidak boleh menggunakan waktu biologis ini untuk maksud yang telah disebutkan dan jangan mempercayainya, karena janin itu adanya dalam rahim, dan jenis laki-laki maupun jenis perempuan itu merupakan ilmu gaib yang tidak seorang pun dapat mengetahuinya kecuali Alloh Subhanahu wa Ta’ala, sampai malaikat yang bertugas menjaga rahim pun bertanya kepada tuhanNya ketika meniupkan ruh kedalamnya: laki-laki atau perempuan? Sampai akhir hadis, dan sungguh telah Alloh Ta`ala berfirman

(يخلق ما يشاء يهب لمن يشاء إناثا ويهب لمن يشاء الذكور. أو يزوجهم ذكورنا وإناثا ويجعل من يشاءعقيما إنه عليم قدير)
Artinya:  “Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki. atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa”. (QS. Az-Zukhruf:49-50)

Fatwa lajnah daimah-kumpulan kedua-jilid kedua-hal no:14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar